Rabu, 08 Juni 2011

ESAI BOENGA ROOS DARI CIKEMBANG MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGIS


ESAI BOENGA ROOS DARI CIKEMBANG MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGIS
Boenga Roos dari Cikembang karya Kwee Tek Hoay. Pola interaksi tampil dari beberapa jenis etnis bangsa, seperti Tionghoa, pribumi dan keturunan-keturunan campuran Tionghoa-pribumi. Etnis Tionghoa di Indonesia telah dimaklumi sebagai golongan yang memiliki tingkat ekonomis yang lebih baik. Kita bahkan memahami kelompok ini dalam kesehariannya lebih berorientasi pada segi bisnis. Walaupun ada beberapa orang etnis Tionghoa berkecimpung dalam bidang non-ekonomis, pada akhirnya bermuara pada persoalan ekonomis pula.
 Dari berbagai motif yang hadir dalam interaski sosial tersebut menurut saya yang paling dominan adalah motif psikologis. Motif psikologis adalah interaksi sosial antara tokoh cerita dengan tokoh lainnya yang dihubungkan dengan upaya pemenuhan kebutuhan psikologis dari masing-masing tokoh. Pemuasan kebutuhan psikologis ini misalnya rasa cinta, benci, cemburu, rindu, dendam, belas kasihan, balas budi, persahabatan, dan beragam faktor psikologis lainnya.
Walaupun dalam novel Boenga Roos dari Cikembang ini lebih dominan motif psikologisnya, tetapi ada juga motif soaial yang ditampilkan dalam novel ini. Misalnya motif status sosial, motif status soaial ini terjadi karena adanya kebutuhan memiliki status sosial tertentu. Pemilikan status sosial misalnya pemilikan jabatan, pangkat, dan predikat sosial (seperti predikat kedermawanan, kepandaian, kebijaksanaan, kesaktian, dan lainnya).
Motif psikologis yang mendominasi novel Boenga Roos dari Cikembang dalam interaksi sosial antara tokoh berpusat pada Oh Ay Tjeng ayah dari Roosminah sebagai tokoh utama dalam novel ini. Oh Ay Tjeng sebagai seorang administratur perkebunan yang jujur, romantis dan berbudi selalu menggunakan hati nuraninya dalam interaksi sosial pada siapapun. Bunga Roos dari Cikembang bermotif psikologis yang berakar rasa kasih sayang dan penghargaan kepada semua orang tanpa memperhitungkan derajat dan jenis etnik.
Oh Ay Tjeng pada Bunga Roos dari Cikembang tidak mengandalkan harta bendanya dalam interaksi dengan beragam tokoh demi memuaskan keinginannya, terutama keinginan pemuasan biologis (seksualitas). Karena saya tidak melihat adanya unsur pemanfaatan harta yang dimiliki oleh Oh Ay Tjeng baik sebelum ataupun sesudah ia menikah dengan Gwat Nio. Bunga Roos dari Cikembang bermotif psikologis yang berakar rasa kasih sayang dan penghargaan kepada semua orang tanpa memperhitungkan derajat dan jenis etnik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar